Welcome to our page! We are a happily married couple named Monel (Mrs.) and Kumis (Mr.). We are here to share everything related to travel as well as other extra tips. Keep reading and subscribe!

Jawabannya, nggak sama sekali! Jogjakarta terkenal dengan julukan Kota Pendidikan, makanya provinsi tersebut banyak ditempati ol...

Ke Jogjakarta Lagi? Nggak Bosen?








Jawabannya, nggak sama sekali!

Jogjakarta terkenal dengan julukan Kota Pendidikan, makanya provinsi tersebut banyak ditempati oleh mahasiswa-mahasiswa yang merantau dari luar kota, pulau, bahkan negeri. Dan ketika mereka lulus dari studinya masing-masing yang mengharuskan mereka meninggalkan Jogjakarta, akan terlalu banyak kenangan yang sulit dilupakan. (Yang pernah kuliah di Jogjakarta, angkat tangan!)

Nggak terkecuali Monel dan Kumis alias saya dan suami. Tapi nggak, saya nggak pernah mengalami tinggal bertahun-tahun di Jogja untuk studi atau hal lain walaupun banyak saudara atau teman yang tinggal disana. Yang pernah mengalami adalah Mas Kumis. Doi menghabiskan waktu kuliahnya disana, dan percayalah sodara-sodara, Doi susah banget move on.

Singkat cerita, saya pertama kali ketemu Mas Kumis di Jogja saat Doi menempuh pendidikan Masternya sedangkan saya sedang  field trip bersama teman-teman kuliah. Suatu kebetulan yang amat luar biasa lagi, Mas Kumis ini teman kakak saya yang sama-sama menempuh Masternya. Dan berujung lah saya di pelaminan sama Mas Kumis (azek).


Jogjakarta mungkin tempat yang mainstream untuk dikunjungi, tetapi nggak pernah habis-habisnya untuk membuat memori


Jadi, berikut adalah sejumlah kegiatan saya dan Mas Kumis saat mengunjungi Jogja (pertama kalinya sebagai suami istri, duile).

Oh iya, yang kami tulis disini hanya tempat-tempat yang baru pertama kali kami kunjungi di Jogja ya. Sisanya ada banyaaak banget tempat makan yang wajib di explore tetapi nggak dibahas karena sudah pernah dikunjungi saat belum menyandang status pasutri (eeaaaaaa). Dan pastinya sudah banyak dibahas oleh blogger lain.

Greenhost Boutique Hotel
Jalan Prawirotaman II No. 629, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta 55153
Semua penggemar film Ada Apa dengan Cinta 2 pasti tau hotel ini. Kami tertarik untuk booking di hotel ini karena terpengaruh banyaknya orang yang share  di media sosial. Terlebih karena adanya diskon yang kami dapatkan dari Traveloka (sungguh hati ini luluh dengan diskon :P )
Ketika sampai, kami disambut oleh façade yang dipenuhi daun-daun rindang dan sangat berbeda dari hotel-hotel lainnya. Kesan pertama adalah: hijau! Hal-hal yang saya sangat suka dari hotel ini adalah:

1. Pelayanannya juara. Nggak ada satupun yang nggak ramah. Dari mulai bapak-bapak security, resepsionis, waiter dan masih banyak lagi. Karena kami punya budget minim untuk nginep di hotel, maka pelayanan yang genuinely delivered as if we were staying at 5 star hotel was a total gem!
Salah satu pengalaman yang paling memorable adalah ketika hujan deras banget dan kami nggak bisa jalan menuju mobil kami yang diparkir di luar, bapak-bapak (berumur 50 tahun-an kayaknya) inisiatif untuk pinjam kunci mobil dan memindahkan mobil ke tepat di depan kami berdiri. Makasih ya, Pak!

2. Environmental Friendly. Bisa dilihat dari interior dan furnitur yang digunakan di hotel ini. Lantainya yang menggunakan finishing semen, pemilihan furnitur minimalis di kamar dan tanaman yang memenuhi hampir di semua area hotel! Pokoknya sepanas apapun di Jogja saat itu, kalau lagi di hotel bawaannya adem terus.

3. Area taman. Hotel ini mempunyai area khusus di lantai paling atas yang tanamannya dipakai sebagai bahan masakan di restoran yang terletak berseberangan dengan lobby  hotel. Tamu diijinkan untuk sekedar melihat-lihat dan berfoto-foto disini.



Pemandangan dari depan pintu kamar kami


Outdoor swimming pool yang dikelilingi koridor hotel.
(tips untuk yang mau berenang pagi, tebel muka dan tahan malu, karena diliatin
tamu-tamu lain yang mau sarapan!)



Smart choice to invite guests dining in their restaurant:
fresh ingredients!

Area rooftop garden yang bikin mata seger

2. Kalimilk Store
Jl. Kaliurang KM 4.9, Yogyakarta
Sesuai dengan namanya, kami kesini untuk menikmati susu segar. Mas Kumis cerita kalau Kalimilk awalnya hanya sebuah warung tenda yang menjual susu segar. Kemudian berkembang menjadi seperti sekarang: bangunan dua lantai dengan area parkir yang cukup luas.
Seperti kebanyakan tempat nongkrong di Jogja lainnya, harga di Kalimilk sangat ekonomis dan pas di kantong (apalagi untuk si istri, harga mureh nomor satu haha). Saya lupa pastinya harganya berapa. Yang jelas IDR 100.000 itu udah kenyang banget sama susu. Kami datang kesana sekitar siang menuju sore jadi belum terlalu rame. Biasanya mulai malam, Kalimilk akan mulai dipadati khalayak yang doyan nyusu. Untuk kalian yang datang pada saat jam nanggung seperti kami, jangan khawatir karena Kalimilk menyediakan fasilitas musholla untuk sholat.
Menu susu segarnya pun bervariasi dan ada beberapa pilihan makanan juga sebagai pendamping nyusu. Interior Kalimilk pun sangat instagram-able jadi jangan lupa untuk foto-foto terutama di spot favorit saya dan Mas Kumis dibawah ini.
Sebenernya agak bete karena foto yang diambil mba-mba Kalimilknya
miring.Tapi termaafkan dengan ramah, harga dan kualitas menunya hehehe
3. Lokal Resto
Jl. Jembatan Merah No. 104C Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman
Lagi-lagi kami terlalu obsesi dengan lokasi syuting AADC 2 karena kok kayaknya restoran / kafenya kece-kece. Jadilah kami memutuskan untuk mengunjungi Lokal Resto yang menjadi bagian dari Lokal Hotel. Jujur, saya nggak terlalu tertarik dengan menunya karena masih banyak restoran atau tempat makan di Jogja yang menawarkan menu makanan lebih otentik atau variatif (ini sih selera ya). Disini kami hanya 10% ngobrol-ngobrol lucu dan makan pisang goreng, sisanya 90% foto-foto. Interiornya minimalis, banyak wall art yang bisa dijadikan spot foto seperti spot foto dibawah ini:
abaikan mba-mba di belakang yang penting dapet tulisan Jogjakarta
4. Kopi Klothok
Jalan Kaliurang KM.16, Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman
Kami kesini di hari pertama sampai di Jogja berbekal Google Maps kami menyusuri wilayah Pakem dan akhirnya ketemu! Pas banget kami sampai saat jam makan siang jadi rameee banget. Malah ada yang ngampar di rerumputan demi bisa makan disini. Mohon maaf sekali kami keasikan makan dan menikmati suasana sampai lupa buat foto-foto tempatnya.
Jadi letak Kopi Klothok ini bersebelahan dengan sawah-sawah yang di deket sawah-sawah itu ada rerumputan buat tamu-tamu duduk (kebayang, nggak? hahaha). Interior Kopi Klothok ini seperti rumah jawa jaman dulu. Sistem ngambil makannya prasmanan dan antri kaya di kondangan. Pilihan makanannya ada banyak seperti nasi putih, nasi merah, macam-macam sayur (ada sayur gudeg), ada beberapa lauk dan telor goreng. Setelah dapat makanan, kami bisa langsung menikmati di tempat duduknya masing-masing tanpa membayar dulu (ini yang saya salut, apa pemiliknya nggak takut yang beli kabur tanpa bayar yah? Bener-bener tes kejujuran). Pesan minum atau jajanan tambahan terpisah ke pelayannya yang ngider di area Kopi Klothok.
Menu yang wajib dipesen diluar menu prasmanan:
1. Pisang Goreng (asli, pisang gorengnya enak banget, ada banyak dan ada kriuk-kriuknya. Ini kami beli karena ngiler ada meja sebelah yang beli. Dan sempet sold out selama beberapa kali. Harganya my friend, nggak nyampe 10 ribu per piring!
2. Wedang Jahe Gepuk (karena waktu kami datang suasananya agak dingin dan nggak lama kemudian hujan besar. Jadinya pesen ini supaya nggak masuk angin).
3. Kopi Klothok. Ini buat pecinta kopi wajib banget, waktu nulis ini saya ngintip blog sebelah (http://www.ardiankusuma.com/2016/05/warung-kopi-klotok-pakem.html) dan baru tahu proses pembuatan kopi klothok. Monggo di cek.
Overall, walaupun nggak ada fotonya (cuma sibuk Instagram story), kami puas banget! Total makan disini kami cuma habis IDR 70ribuan berdua. Berdua lho yaa.

5. II Tempo del Gelato
Jl. Prawirotaman No.43, Brontokusuman
Jalan Kaliurang KM. 5,2 No. 28, Caturtunggal, Depok
Kafe Gelato ini mempunyai dua outlet di Jogja. Dan kami mengunjungi dua-duanya (rajin, berasa pemilik yang mau audit perusahaan). Karena kami nginep di Greenhost yang sama-sama terletak di Jl. Prawirotaman, kami memutuskan untuk jalan kaki (lagi-lagi berpegangan pada google maps). Outlet yang berada di Jl. Prawirotaman ini tempatnya agak sempit apalagi waktu itu musim liburan jadi makin susah aja nyari tempat. Gelatonya enak banget dan harganya cuma IDR 25ribu per cone dan ukurannya worthy banget!! Karena saking cintanya (dan saking murahnya) kami mengunjungi outlet yang berada di Jl. Kaliurang dua kali dengan pertimbangan tempat yang lebih luas, lebih terang dan tentu saja lebih banyak spot foto.
Cokelat tua: Salted Caramel, Cokelat muda: Lemongrass
6. Upside Down World Jogja
Jl. Ring Road Utara, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman
foto sembari ditungguin sama khalayak lain yang mau lewat.
Hasilnya: Senyum nggak konsen

Sodara-sodara, jika ingin kesini pada saat musim liburan disarankan untuk bersabar banget karena waiting list nya lumayan panjaaang. Jadi saran saya, ambil aja nomor antrian kalau memang masih banyak yang ngantri abis itu pergi ke tempat lain seperti cari makan atau jalan-jalan. Alhamdulillah pas balik lagi kesana, uda beberapa nomor diatas antrian kami jadi cuma nunggu sebentar terus masuk deh.
Konsep yang ditawarkan di tempat ini, ada beberapa ruangan yang dibagi menjadi beberapa tema. Ada ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, warung, ruang TV dan lain lain. Hanya saja yang berbeda, semuanya terbalik. Jadi seolah-olah kami lagi jalan diatap. Kata mas-masnya kalau mau foto disini, foto aja kaya biasa (nggak usah diputer-puter hapenya kaya saya yang norak waktu itu) tapi ntarnya tinggal diedit dan dirotate.
Oh ya, selama kita muter-muter dari satu ruangan ke ruangan lainnya kita nggak boleh pake sepatu. Jadi pastikan kalian pakai kaos kaki supaya nggak kotor atau pastikan nggak ada bau sikil yooo kasian yang foto-foto nanti pada nggak konsen.
Suami yang mendalami peran

Isteri lupa nutup rice cooker

Okee, itulah beragam tempat yang kami kunjungi selama plesir ke Jogjakarta (yang pertama kali sebagai pasutri yaa).

Intinya, saya cinta Jogja! Mudah-mudahan bisa menghabiskan hari tua di kota damai ini.
#monelkumistips : Pastikan punya visi atau tujuan yang sama dengan pasangan dari inti jalan-jalan tersebut. Apakah untuk santai menikmati waktu dan kemana aja oke atau apakah untuk ngejar waktu mengunjungi ke beberapa tempat dalam waktu tertentu. Jadi saat sudah tiba di destinasi, kita nggak cekcok masalah waktu dan rencana jalan-jalan.

Sekian dan salam jalan-jalan!

Monel dan Kumis
#monelkumistraveling

0 comments: