Welcome to our page! We are a happily married couple named Monel (Mrs.) and Kumis (Mr.). We are here to share everything related to travel as well as other extra tips. Keep reading and subscribe!

Halo sodara-sodara! Sebelum scroll kebawah, perlu kami ingatkan agar jangan membaca saat kalian belum makan atau perut keron...

Syukur Dofu-Dofu Ternate Part 2 : Makan apa ya disana?




Halo sodara-sodara!

Sebelum scroll kebawah, perlu kami ingatkan agar jangan membaca saat kalian belum makan atau perut keroncongan. Because we guarantee you, makanan di Ternate itu bikin ngiler banget.

Kalau ada yang belum tahu kemana sih kami jalan-jalan selama di Ternate, bisa cek link ini yaa Ternate Part 1 

Jadi inilah tempat makan rekomendasi selama kami jalan-jalan di Ternate. Enjoy!

1. RM Pondok Katu
Kalumpang, Ternate Tengah
Rumah makan ini adalah salah satu rekomendasi untuk menikmati makanan laut khas Ternate. Satu yang kami suka dari tempat ini adalah semua harga dari setiap makanan sudah tersedia di menu. Jadi untuk kalian yang amat sangat memperhitungkan budget jalan-jalan seperti kami, bisa mampir kesini loh. 


Menu restorannya agak ngeblur. Diliatin sama mbak-mbaknya haha.

Suasana restoran yang amat sangat sepi saat kami datang

Ikan bakar nyossss

2. Tapak
Jl. Sultan M. Djabir Sjah, Ternate
Sodara, Ternate punya tempat nongkrong yang hits juga lho. Salah satunya di kawasan Tapak. Kawasan ini berlokasi di sepanjang pinggir pantai yang kedai atau rumah makannya berada di seberang jalan raya. Jadi kalau kalian kesini, bisa milih mau makan di pinggir pantai atau di rumah makannya. Nanti mas / mbaknya yang samper. Kami waktu itu memilih makan di rumah makan supaya bisa mantau makanannya cepet atau nggak keluar dari dapur. Maklum, seharian jalan-jalan bikin senewen kalo laper hahaha.

Karena di Tapak terdapat banyak rumah makan, saran kami pilihlah tempat yang paling terang dan paling ramai, kami lupa namanya haha. Pokoknya keliatan jelas rumah makan itu yang paling laku karena selalu ramai. Nah disini kalian bisa makan menu berat seperti aneka seafood, nasi goreng, mie cakalang dan menu lainnya. Kalo cuma sekedar nongkrong, kami sarankan 3 menu dibawah ini:

1. Pisang Raja 
Pisang raja yang digoreng seperti pisang goreng pada umumnya. Bedanya, di Ternate pisang goreng disajikan dengan semangkok sambal merah, semangkok ikan teri digoreng kering dan semangkok kacang tanah. Cara makannya cukup pisang dicocol ke ketiga jenis condiments diatas secara berurutan terus disantap deh!

2. Pisang Mulut Bebek
Yang berbeda dengan pisang raja, pisang mulut bebek adalah keripik pisang yang digoreng kering. Asumsi Mas Kumis sih, karena bentuk pisangnya menyerupai mulut bebek makanya disebut demikian. Penyajiannya juga sama dengan pisang raja, dengan 3 mangkok condiments diatas.

3. Air Gurakka
Di Ternate pun ada wedang jahe lho sodara! Namanya Air Gurakka. Yang berbeda, wedang jahe khas Ternate ini menggunakan jahe merah, gula merah dan irisan buah kenari kering diatasnya.

Suasana malam di Tapak

Maafkeun kami nggak ada Pisang Mulut Bebek udah keburu habis dilahap

3. Toko Oleh-Oleh Falja
Gang Adlun Falajawa 2, Bastiong Karance, Ternate Selatan
Kalo kalian mau cari oleh-oleh khas Ternate, disini tempatnya. Sayang kami nggak punya foto tokonya. Lokasinya nggak di jalan raya ya, sodara, melainkan agak masuk ke gang gitu.

4. RM Lilian
Di seberang Masjid Raya Al Munawar
Kalo sodara ingin merasakan masakan khas Ternate yang bukan hanya ikan bakar, tempat ini sangat rekomendasi. Rumah makan ini menawarkan paket makanan khas Ternate seharga Rp 240ribuan (sekitar segituan yah bonnya ilang, what an amateur blogger I am hihi). 

Paket tersebut kami makan bertiga dengan supir kami, Pak Mansur, tapi akhirnya banyak yang harus dibungkus. Ternyata meja laen makan paket itu seengaknya ber-ENAM gengs! Haha. 
*Sentil perut sembilan kali*

Oh iya, disini saya belajar cara menyajikan papeda ke piring saya. Dan. Saya. Gagal. Tapi Mas Kumis bisa haha. Mungkin jalan-jalannya harus lebih lama supaya bisa lebih lancar #eh.

Attention please! Ini hanya 50% dari paket yang kami pesan ya.


Nah sodara, mudah-mudahan perjalanan kuliner kami bisa menginspirasi ya!

Oh iya, selama perjalanan kami ke Ternate, kami juga menyempatkan mampir ke Pulau Tidore lho. Ditunggu ya ulasan berikutnya.

Sekian dan salam jalan-jalan!

#monelkumistraveling



1 comments:

Magical view after rain  Halo sodara-sodara! Terima kasih banyak kami ucapkan untuk para pembaca setia blog Monel Kumis yang masi...

Syukur Dofu-Dofu Ternate Part 1


Magical view after rain 


Halo sodara-sodara! Terima kasih banyak kami ucapkan untuk para pembaca setia blog Monel Kumis yang masih ngikutin sampe postingan cerita ini yaa (cie berasa ngetop). Beberapa hari kebelakang Monel sibuk gonta-ganti tema blog demi kegampangan readers mengakses cerita perjalanan kami. 
Mudah - mudahan blognya semakin enak dibaca ya sodara!

Ngomong-ngomong nih, pernah nggak sih kalian punya mimpi atau rencana atau cita-cita yang kepengen banget dikabulkan tapi karena satu dan lain hal nggak bisa terwujud? Kami punya. 

Rencana jalan-jalan ke suatu pulau eksotis di Indonesia yang kami idam-idamkan tapi ternyata Tuhan punya rencana lain dan jadinya kami jalan ke pulau lain. Tapi beberapa bulan setelahnya, kesempatan itu datang lagi dan sampai akhirnya terwujud deh! Makanya, jangan pernah menyerah berusaha mengejar mimpi yaa. Mungkin Tuhan berikan suatu pengalihan dulu sampai akhirnya mimpi kalian bisa tercapai. 

Mimpi kami adalah pergi ke Pulau Ternate di Provinsi Maluku Utara, sodara! Berikut beberapa informasi tentang Pulau Ternate sebelum kalian baca referensi perjalanan kami. Sila disimak dan semoga membantu yaa!
  • Kota Ternate terletak dibawah kaki Gunung Gamalama, salah satu gunung merapi di Indonesia yang masih aktif loh gengss. Erupsi terakhir dari Gunung tersebut adalah Desember 2016, setahun persis sebelum kami kesana. Makanya jangan heran kalau di kota banyak petunjuk arah evakuasi erupsi gunung. 
  • Mayoritas penduduk Ternate memeluk agama Islam dan kerajaan Islam terbesar di Indonesia pada jaman penjajahan terdapat di Ternate.
  • Untuk mengelilingi Pulau Ternate yang hanya kurang lebih 40 Km cukup dengan 1 setengah jam. 
  • Kendaraan umum disini adalah angkot yang disebut Mikro (singkatan dari Mikrolet). Kalau Mikro lewat, berasa ada live concert lewat. Volume lagunya dipasang maksimal dan pilihan lagunya gaul abes. Angkot jaman now banget deh
  • Pom bensin hanya ada 4 untuk seisi pulau dan ngga buka 24 jam, jadi antriannya bisa mirip antrian tol jam pulang kantor di Jakarta
  • Nggak ada minimarket macem indoapril atau alfamei, adanya minimarket sampe hipermarket brand lokal semua
  • Jaringan sinyal yang paling kuat di Ternate adalah Simpati
Ketika bete, tak perlu menangis! Datanglah ke Ternate, pulau dengan wisatanya yang eksotis!

Rental Mobil Afatar 
Driver Pak Mansur 
082344303315
Kami dapat nomor kontak dari mas Google. Pak Mansur ini recommended  banget. Orangnya pendiem tapi bisa ngasi referensi jalan-jalan yang banyak. Ramah dan sopan banget. Pakaiannya juga rapi terus dan sigap banget. Bisa merangkap tour guide, fotografer dan teman ngobrol selama perjalanan.

Grand Dafam Bela Ternate
Jl. Jati Raya No. 500, Ternate Selatan
Di Ternate, hotel ini menduduki peringkat no. 1 menurut TripAdvisor, travelsite yang memaparkan ulasan berbagai macam hotel di seluruh dunia.  Karena ulasannya disubmit oleh sesama traveler, maka kami percaya untuk menginap di hotel ini selama perjalanan kami di Ternate. Tapi ternyata..
(+) lokasinya strategis
(+) pemandangannya bagus banget dari lobby hotel, bisa langsung melihat Pulau Tidore
(+) kolam renangnya besar banget, jadi pas kalau mau bawa keluarga
(-) pelayanan front office oh sungguh mengecewakan (email saya yaa kalau mau tahu kenapa)
(-) check-in jam berapapun di atas jam 4 sore, kamar belum siap sesuai jam nya
(-) AC kamarnya rusak :((((((
(-) gedungnya udah tua banget, jadi expect kamar mandi bocor sampe banjir, tembok banyak mengelupas dan lain sebagainya...

Pemandangan dari lobby hotel

Danau Ngade
Desa Ngade, Kelurahan Fitu, Ternate Selatan
Parkir Rp 5.000
Rumah Pohon Rp 5.000/orang
Pelataran Rp 10.000/orang
Total kami bayar Rp 35.000

Sodara, kalian takjub nggak lihat foto cover untuk posting ini? Yak itulah Danau Ngade. Untuk mencapai kesini, perjalanannya agak menanjak seperti ke perbukitan karena keindahan Danau lebih bagus dilihat dari atas. Spot foto untuk melihat keindahannya ada tiga tempat. Yang kami kunjungi hanya satu spot dengan harga diatas ya. 

Pas banget waktu sampai, langsung hujan. Tadinya Mas Kumis yang uda semangat mau foto-foto langsung berkecil hati. Tapi kami tunggu sebentar, eh setelah reda malah pemandangannya jadi bagus banget!

Danau Ngade dengan gunung-gunung eksotis

Bagian pelataran

Rumah pohon (psst, Mas Kumis nggak berani naik kesini lama-lama hahaha)

Wisata Uang Seribu
Desa Fitu
GRATIS

Siapa yang masih punya uang seribu kertas yang lama? Perhatiin deh ada lukisan gunung disana. Nah, lokasi aslinya ada di Ternate, tepatnya Desa Fitu. Saat kesini wajib bawa uang seribu kertas nanti liat foto dibawah yaa alesannya kenapa. Jam yang paling tepat kesini adalah saat air laut sedang surut. Kami kesini saat sedang pasang, jadi nggak bisa main ke pantainya. 

Kalian bisa berfoto dengan uang seribu sambil membandingkan
dengan keindahan aslinya, sodara!

Batu Angus
Parkir Rp 10.000

Lokasi yang satu ini unik banget karena nggak semua kota punya. Batu Angus tercipta karena muntahan aliran lava dari Gunung Gamalama saat erupsi yang membuat batu-batu menjadi hangus. Kemudian lokasi bebatuan yang hangus ini ditata sehingga menjadi tempat wisata yang menarik!

Spot foto rekomendasi kalo kesini.
Found by Mas Kumis for sure.

Foto sama chuyunk-que
Dipotoin sama Pak Mansur

Pantai Jikomalamo
Parkir Rp 10.000

Sodara, kalo kalian kesini mulut sampe mangap deh. Apalagi yang biasa liatnya truk, macet, dan pemandangan normal Jakarta lainnya. Sumpah, air lautnya bening bak kolam renang abis dibersihin, even better! Pantai ini adalah salah satu lokasi spot snorkeling terbaik di Ternate. Karena nggak ada pemandu, kami hanya foto-foto sambil menikmati pemandangan luar biasa (maklum, masih perenang laut amatir haha). 

Sekali-sekali fotografernya nampil yaa.
Gunung dibelakang itu adalah Pulau Hiri

Danau Tolire Besar
Parkir Rp. 15.000
Batu tiga kantong kresek Rp. 5.000

Danau ini memiliki kisah yang mistis nan unik. Saya sendiri baca-baca kisahnya di blog traveler lain. Monggo bisa dibaca disini regykurniawan.com 

Yang jelas, legenda yang disampaikan ke wisatawan adalah seberapa keras kita melempar batu ke danau ini, nggak akan pernah sampai ke permukaan danaunya. Legenda ini pun dijadikan bisnis oleh warga sekitar. Ketika sampai, akan ada banyak anak kecil bawa kantong kresek berisi batu yang dijual ke wisatawan. Saya nyoba lempar sampe batunya abis, udahannya encok, sodara. 

The mystical yet exotic look of  Danau Tolire Jaha

Pantai Sulamadaha 
Parkir Rp 18.000 

Ketika sampai disini, kalian akan langsung disambut oleh pantai berpasir hitam. Namun pantai tersebut bukan spot wisata utama. Kalian masih harus berjalan sekitar 1 Km untuk mencapai spot yang diinginkan. Untuk yang nggak mau jalan kaki, ada juga jasa ojek disini, tapi tarifnya kami kurang tau.

Ketika sampai di spot yang menjadi favorit wisatawan dalam dan luar negeri, kami langsung tersepona. Gila sih, air lautnya bener-bener jernih. Disini juga salah satu spot snorkeling terbaik di Ternate. Lagi-lagi kami hanya duduk dan memandangi airnya yang biru dan transparan banget.

Pantai yang menyambut kami saat sampai. Dari sini masih jalan kaki lagi yaa

Lokasi tempat istirahat di pinggir pantai
Ini pas lagi mendung gengs :( tapi tetep keliatan kan transparan airnya
di ujung kanan bawah :)
Ini kalo kalian datang ke Ternate saat pertengahan tahun. Mendung aja bagus, apalagi cerah omaygat
http://www.lihat.co.id/wisata/pantai-sulamadaha.html


Benteng Kalamata
GRATIS


Dari benteng ini, kami dapat melihat keindahan Pulau Tidore dan Pulau Maitara. Bangunan ini dibangun oleh bangsa Portugis pada saat jaman penjajahan. Kalau mau tahu sejarah lengkapnya bisa cek Indonesia Kaya - Benteng Kalamata

Letak benteng ini ada di pusat kota jadi nggak susah untuk dicapai. 

Gunungnya kaya lukisan banget, sodara :')

Masjid Raya Al-Munawar

Awalnya kami numpang shalat disini karena lokasinya ada di tengah kota. Tapi setelah selesai shalat, kami nengok ke pintu belakang, ternyata terdapat akses langsung ke laut. 

Lagi-lagi kami dibuat kagum. Bahkan di masjid pun kami bisa menikmati keindahan laut Ternate. 
Sempatkanlah untuk foto pemandangan yang terdapat akses dari pintu belakang.

Hal yang perlu diingat saat shalat disini, sepatu ditaro di rak sepatu yang sudah disediakan di depan pintu utama. Karena kami pendatang dan nggak tau ada rak khususnya, kami taro persis di depan pintu samping yang mempunyai akses ke tempat wudhu. Setelah selesai saya kaget, kok sendal saya hilang. Ternyata ditaro di tempat yang rapi oleh anak-anak warga sekitar, dan yang bikin kaget lagi, kami diminta bayar uang jasa jaga sepatu :').

Pintu samping Masjid Raya

Pintu belakang yang nggak sengaja ketemu

Pemandangan dari pintu belakang Masjid Raya

Danau Tolire Kecil
GRATIS

Saat kami mengelilingi kota Ternate (karena bentuknya melingkari gunung Gamalama, jadi kalo keliling satu kota akan ketemu titik awal jalan-jalan), Pak Mansur membawa kami ke spot pantai yang masih alami banget. Ternyata lokasi pantai ini bersebelahan dengan Danau Tolire kecil. Dari pantai kami dapat melihat Pulau Hiri. 

Danau Tolire Kecil
Pantai disamping Danau Tolire Kecil
Pasirnya hitam tapi bersih banget


Taman Sakura (Pantai Tuso Madaha)
Parkir Rp 5.000
Masuk Rp 5.000/orang

Spot ini juga kami temukan karena jalan-jalan keliling Ternate. Letaknya agak jauh dari pusat kota. Jadi tempat ini sebenernya tebing biasa yang bisa melihat pemandangan laut dan gunung. Nah yang unik, disini kalian dapat melihat banyak pohon sakura dan dekorasi kekinian yang instagram-able banget deh. Pohonnya tentu saja buatan ya hehehe. Salut dengan kreatifitasnya lho!

Pintu masuk
Keliatan kan Pohon Sakuranya? Gemes lho ini
Makin ke dalam makin banyak dekorasi yang gemesin
Bisa lho foto disini sama pasangan.
Kalo jomblo foto sendiri aja hehehe


Pantai Kastela
GRATIS

Dimana mencari spot sunset terbaik di Ternate? Salah satunya adalah pantai ini. Nggak ada pos penjagaan untuk bayar tiket masuk karena letaknya di belakang rumah penduduk dan berjarak kurang dari 5 meter dari Benteng Kastela.

Disini suasananya damai banget. Kami hanya duduk-duduk di pinggir pantai menikmati suasana. Ada anak-anak warga sekitar yang bermain di pantai. Jadi mereka menaiki batang pohon beramai-ramai seolah-olah main banana boat terus ketawa-ketawa.

Chilling. 'Cause the sun is almost set
Nemu pohon eksotis ini oh so happy!

Ini pohonnya dari dekat ya

Taman Nukila
GRATIS

Bisa dibilang ini adalah taman kota yang pusatnya di tengah kota (ya eaalah). Di dalam taman ini ada area bermain. Jadi beragam kalangan masyarakat ada disini dan pasti ramai terus. Nah yang bikin beda adalah, taman ini menjadi salah satu spot terbaik untuk snorkeling loh! Dimana lagi bisa snorkeling dari tengah kota yakan.

Bagus banget plang nya, gambar bunga ditiap hurufnya


Area taman bermain untuk anak

Ada orang mau snorkeling
Dan semakin menjauh deh..

Museum Kedaton Ternate
Soa sio, Ternate Utara
Sumbangan seikhlasnya

Awalnya kami sempat kecewa karena saat pagi-pagi kesini sedang ada acara. Jadi kami nggak bisa masuk. Akhirnya kami pergi ke tempat lain. Beranjak siang, kami coba lagi kesini dan bisa masuk. Yay!

Kedaton adalah bahasa Ternate untuk Keraton. Pak Mansur bilang, dia belum pernah masuk ke dalam museumnya. Jadi kalo bawa tamu hanya sampai halaman dan foto-foto karena memang tidak diperbolehkan. Apalagi semenjak sultan terakhir meninggal di tahun 2015. Keadaan "agak memanas" sehingga rumah sultan ini tertutup untuk umum. Saat ini belum ada penerus sultan di Ternate. Beruntung, kami bertemu bapak penjaga yang mau menemani kami jalan-jalan di dalam museum.

Gedung Kedaton tampak luar
Bendera di depan Kedaton

Pintu masuk menuju museum
Salah satu koleksi museum
Foto orang tua dari sultan yang meninggal tahun 2015,
Sultan Mudaffar Sjah
Ruang utama museum
Lukisan Sultan Mudaffar Sjah yang meninggal tahun 2015
Ruang makan museum


Ulasan Museum Kedaton Ternate mengakhiri cerita perjalanan kami di Ternate, sodara! Eh, kok cuma jalan-jalan aja? Mana ulasan kulinernya?

Nah sodara, akan ada dua ulasan menyusul tentang kenikmatan kuliner Ternate juga ulasan mengenai indahnya pulau seberang Ternate, yaitu Pulau Tidore.

Semoga perjalanan kami dapat menginspirasi para pasangan lainnya yang masih ragu-ragu untuk jalan-jalan yaa. Ingat, mumpung masih kuat dan punya waktu, jalan-jalan lah! Karena pengalaman jalan-jalan merupakan investasi tak bernilai di hari tua.

Sampai jumpa lagi semua di post berikutnya ya!

Sekian dan salam jalan-jalan!

#monelkumistraveling


0 comments:

Halo sodara-sodara! Aba kareba? Masih semangat jalan-jalan? Kali ini saya dan Mas Kumis akan mengajak kalian jalan-jalan ke kot...

Tempat Wisata di Makassar yang Bisa Kamu Tempuh dengan Berjalan Kaki



Halo sodara-sodara!
Aba kareba? Masih semangat jalan-jalan?

Kali ini saya dan Mas Kumis akan mengajak kalian jalan-jalan ke kota yang dulunya disebut: Ujung Pandang. Yak! Makassar! 

Dalam perjalanan ini, kami ingin lebih mandiri (dan lebih irit tentunya) dengan tidak menggunakan jasa rental mobil dan memilih untuk menginap di hotel yang punya akses ke beragam tempat wisata di Makassar dengan berjalan kaki.

Berikut adalah alur tempat wisata yang bisa kamu tempuh di Makassar hanya dengan berjalan kaki!

Aston Makassar Hotel and Convention Center
Jalan Sultan Hasanudin No. 10, Makassar
Alasan kami menginap di hotel ini karena lokasinya yang strategis sehingga dapat menjangkau ke berbagai tempat wisata dengan berjalan kaki.

Nah untuk mencapai hotel ini, kami menggunakan Bus Damri dari Bandara Sultan Hasanudin dengan merogoh kocek seharga Rp 27.000 per orang. Rute bus tersebut melewati berbagai jalan utama di Makassar termasuk Jalan Sultan Hasanudin. Cuma syaratnya sabar aja ya, karena jadinya rute bus muter-muter kota jadi agak lama untuk sampai tujuan. Belum lagi macetnya karena Makassar termasuk kota besar di Indonesia.

Oh ya, di Jalan Sultan Hasanudin ini banyak juga hotel-hotel lain, kami hanya melihat dari segi harga berbanding lurus dengan fasilitas hotel dan hotel Aston ini recommended karena sarapannya enak pelayanannya juga bagus.

Pantai Losari 
Pantai ini bisa dibilang icon dari kota Makassar dan kalian bisa menikmati matahari terbenam sambil nongkrong dan makan pisang epe.

Jarak dari hotel sambil jalan kaki hanya 15 menit saja. Sepanjang pantai terdapat banyak kedai makanan yang menjual pisang epe jadi kalian bisa memilih sesuka hati. Pantai ini bisa dibilang mirip Pantai Kuta di Bali kalau dilihat dari keramaiannya.

Kami kesini setiap sore selama perjalanan kami sambil duduk ngobrol dan menikmati suasana sore. Nikmatnyaaa nggak mau balik rasanya.

Pisang Epe. Cara masaknya, pisang ditekan sampai tipis atau epe, lalu dibakar diatas arang.
Yang diatas rasa keju, yang dibawah rasa duren keju. Selai durian disana warnanya emang agak hitam.


Catching sunset at Pantai Losari.

Jangan lupa sambil nyeruput Saraba alias wedang jahe

Coto Makassar Haji Hasan Daeng Tayang
Jalan Sultan Hasanudin No. 28 A, Sawerigading
Hanya berjarak 5 menit dari hotel Aston, rumah makan ini menjadi pilihan pertama kami untuk mencoba coto Makassar begitu sampai setelah check in di hotel.

Mungkin kalau kalian browsing di artikel-artikel lain, nggak banyak yang rekomendasi rumah makan yang satu ini karena memang tempatnya agak sepi. Tapi kami justru menikmati makan siang pertama kami di Makassar setelah 3 jam perjalanan dari bandara.

Kuah coto cenderung lebih kental dan bumbunya lebih menyengat di tenggorokan tapi rasanya berbekas banget di lidah. Untuk kalian yang pemula makan coto seperti saya, ingat, saat pesan di tempat ngomongnya "Pak pesan coto ya" bukan "Pak pesan coto Makassar ya." Jangan kayak saya, masih norak hahaha.

FYI, harga ketupat lebih mahal dibanding lontong. Kalau lagi laper banget,
pilihlah lontong kaya saya dan mas kumis hehehe

Fort Rotterdam
Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading
Jarak tempuh dari hotel dengan jalan kaki hanya 9 menit saja! Yay!
Benteng ini juga salah satu tempat wisata yang paling dinikmati karena bangunannya yang unik dan salah satu saksi sejarah pada jaman penjajahan Belanda.

Muka seperti bayangan tak masalah, yang penting bangunan antik dengan langit birunya, ciamik!

Museum La Galigo Makassar
Museum ini terletak di dalam kompleks Fort Rotterdam dan menyimpan berbagai koleksi benda bersejarah Makassar sejak ratusan tahun yang lalu.

Coto Makassar Nusantara
Jalan Merpati No. 2, Kunjung Mae, Mariso
Setelah puas keliling di benteng, perut mulai nggak santai dan mulai nggak konsen foto-foto. Kami melanjutkan perjalanan (masih jalan kaki) ke rumah makan yang terkenal di telinga wisatawan.

Rumah makan coto ini, konon katanya di banyak artikel selalu dipadati pengunjung. Makanya kami tertarik kesini sekalian membandingkan dengan rasa coto yang kami cicipi sebelumnya.

Perjalanan kesini hanya 9 menit dari Fort Rotterdam, letaknya ada di seberang pelabuhan dan walaupun ada di pinggir jalan, letaknya agak susah dicari. Oh ya, untuk kalian yang datang dengan mobil sendiri, agak susah parkir  ya karena harus parkir di pinggir jalan.

Untuk saya pribadi, rasa cotonya lebih ringan dan agak lebih hambar dibandingkan coto sebelumnya. Disini juga harus berebut tempat dengan pengunjung lain karena ramai banget!

RM Bravo Makassar 
Jl. Andalas No. 154
Makan lagi?? Iya dong perut kami kan melar banget apalagi kemana-mana jalan kaki. Rumah makan ini menjadi tujuan selanjutnya untuk mencicipi pisang ijo yang terkenal itu loh. Jarak kami tempuh dengan 15 menit jalan kaki dan ini merupakan perjalanan paling menantang.

Ternyata rutenya cukup sulit karena melewati jalanan yang dilalu truk-truk besar ditambah debu dan polusi juga suhu cuaca saat itu 37 derajat selsius....pengen pengsaaannn. Tapi terbayar dengan porsi pisang ijo yang banyak banget untuk per orangnya.

Disini kalian juga bisa mencicipi jalangkote, atau semacam pastel khas Makassar. Biasanya diletakkan di piring dan sudah disediakan di meja sebelum kita pesan.

Buat kalian yang porsi makannya gede, pisang ijo di restoran ini pas banget!

Sop Konro Karebosi
Jalan Gunung Lompobattang No. 41-43, Pisang Utara
Nah ini, rumah makan yang kami idam-idamkan. Mungkin beberapa dari kalian udah pernah makan sop konro karebosi di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Rumah makan inilah pusatnya.

Letaknya hanya 15 menit dari hotel Aston Makasar. Kalau kesini, pesanlah Iga Bakarnya yang juara banget. Gerogotin sampe tulang iganya bersih banget jadi kenikmatan nggak terlupakan. Bumbunya dimakan dengan nasi putih aja udah enak banget.
Mantap banget kan bumbunya?

Yak, itulah lokasi tempat wisata di Makassar yang kalian bisa tempuh dengan jalan kaki. Memang kebanyakan adalah tempat makan, karena kota ini sangat khas dengan wisata kulinernya.

Ohya, berikut beberapa tips untuk kalian yang tertarik mengunjungi Makassar.

  1. Kebanyakan rumah makan tutup jam 6 sore. Jadi sebaiknya sebelum kalian bergegas menuju wisata kuliner, coba tanya dengan warga sekitar. Supaya nggak kecewa saat sudah sampai.
  2. Kalau kalian berencana jalan kaki seperti kami, jangan lupa selalu sedia masker. Walaupun polusinya nggak separah Jakarta, tetep aja nggak mau kan kena semprot gas dari knalpot truk-truk besar.
  3. Intonasi dari masyarakat Makassar memang lebih tinggi dibandingkan kami di pulau Jawa. Namun, memang udah dasarnya seperti itu jadi jangan tersinggung, hehehe. Oh ya, lebih baik hindari untuk berdebat dengan masyarakat Makassar ya. 
  4. Disana udah ada Grab online taksi lho! Jadi nggak usah khawatir untuk perjalanan yang agak jauh ya.
Gimana? Cukup bikin ngiler kan foto-foto kuliner kami di Makassar? Semoga dapat menginspirasi ya!


Sekian dan salam jalan-jalan!

#monelkumistraveling

1 comments: